“Tujuan utamanya adalah untuk meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus menjaga ketersediaan gizi yang memadai, terutama bagi keluarga prasejahtera,” ujar Rahmat.
Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Disketapang Lebak, Benu Dwiyana, menambahkan bahwa prioritas penerima bantuan adalah masyarakat Desil 1, yaitu kelompok warga yang paling rentan secara ekonomi.
“Dengan skema ini, kami berharap bantuan benar-benar menyasar keluarga yang sangat membutuhkan. Harapan kami, paket pangan ini dapat mengurangi beban pengeluaran sekaligus memenuhi ketersediaan pangan keluarga miskin,” ucap Benu.
Program bantuan pangan ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang digulirkan Bapanas untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok. Beberapa daerah lain di Indonesia juga menerima program serupa, dengan jenis komoditas yang disesuaikan dengan potensi lokal dan kebutuhan gizi masyarakat.
Di Kabupaten Lebak sendiri, program bantuan pangan ini diharapkan bisa menjadi salah satu upaya konkret pemerintah daerah untuk menekan angka kerentanan pangan. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Lebak masih termasuk daerah dengan tingkat kemiskinan relatif tinggi dibandingkan wilayah lain di Provinsi Banten.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait