LEBAK, iNewsLebak.id - Masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, kembali menyuarakan keresahan yang sudah lama mereka pendam.
Kasus gigitan ular berbisa yang terus meningkat di wilayah pedalaman membuat warga meminta pemerintah segera menyediakan serum anti bisa ular di fasilitas kesehatan terdekat. Aspirasi itu disampaikan langsung oleh Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, pada Rabu (1/10).
Menurutnya, masalah kesehatan di wilayah Baduy bukan hanya soal gigitan ular, tetapi juga penyakit Tuberkulosis (TBC) yang hingga kini masih menghantui sejumlah warga.
“Kami berharap pemerintah serius memperhatikan kebutuhan warga Baduy. Serum anti bisa ular harus tersedia di Puskesmas maupun di kecamatan sekitar, dan penanganan TBC perlu diprioritaskan,” ujar Jaro Oom.
Letak geografis Desa Kanekes yang sulit dijangkau kendaraan membuat akses layanan kesehatan semakin rumit. Saat ini, masyarakat Baduy biasanya dirujuk ke Puskesmas Cisimeut di Desa Bojongmenteng. Meski sudah tersedia fasilitas rawat inap, keterbatasan tenaga medis ahli masih menjadi persoalan utama.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait