Untuk menjaga keteraturan, KAI akan memberlakukan aturan berat barang dan persyaratan teknis kepada penumpang yang membawa komoditas pertanian maupun perdagangan. Kebijakan ini akan diatur secara detail pada saat pengoperasian resmi dimulai.
“Kami sudah menyediakan gerbongnya dan tinggal pengoperasiannya menunggu keputusan Dirjen PT KAI,” ujarnya.
Langkah KAI ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya para petani di Kabupaten Lebak. Selama ini, petani mengandalkan truk diesel atau mobil pick up untuk mengirim hasil panen ke Jakarta dengan biaya angkutan yang cukup tinggi. Kondisi ini membuat keuntungan petani berkurang karena beban logistik yang besar.
Beberapa komoditas yang sering dikirim antara lain kelapa, pisang, sayuran rendah, nangka, dan berbagai jenis buah-buahan. Jika gerbong khusus mulai beroperasi, distribusi produk diyakini menjadi lebih efisien dan kualitas komoditas lebih terjaga karena perjalanan dengan kereta lebih stabil.
Uci Sanusi, seorang petani asal Lebak, menyampaikan bahwa para petani sangat menantikan pengoperasian gerbong khusus tersebut agar segera direalisasikan. Menurutnya, keberadaan layanan ini diyakini akan memberikan dampak nyata bagi pelaku usaha tani di Banten.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait