LEBAK, iNewsLebak.id – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lebak, Banten, menyalurkan bantuan program sosial senilai Rp7,9 miliar sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Bantuan tersebut digulirkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai sektor, seperti kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, dan advokasi hukum.
Ketua Baznas Kabupaten Lebak, Wawan Gunawan, di Rangkasbitung, Kamis (13/11/2025), mengatakan bahwa penyaluran dana tersebut dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab.
“Penyaluran bantuan program sosial itu di antaranya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lebak,” ujarnya.
Wawan menjelaskan, masyarakat yang terdampak bencana alam juga mendapat bagian dari program sosial tersebut. Seluruh proses penyaluran dilakukan secara transparan dan terdokumentasi, bahkan dipublikasikan melalui media sosial serta website resmi Baznas Lebak.
Selain itu, pihaknya juga melakukan audit secara rutin untuk mencegah terjadinya penyelewengan anggaran.
“Kita menyalurkan bantuan program sosial itu tepat sasaran sesuai mekanisme aturan hukum agama dan hukum negara,” katanya.
Wawan menambahkan, masyarakat, lembaga, maupun instansi kini dapat menunaikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dengan lebih mudah melalui layanan digital Baznas Lebak. Pembayaran juga dapat dilakukan lewat rekening resmi maupun sistem QRIS.
Untuk tahun 2025, Baznas Lebak menargetkan pengumpulan dana ZIS sebesar Rp8,5 miliar. Hingga Oktober 2025, capaian penghimpunan telah mencapai Rp7 miliar, dan pihaknya optimistis target tersebut bisa terpenuhi.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, Baznas Lebak berhasil melampaui target pengumpulan dari Rp8 miliar menjadi Rp8,1 miliar (102 persen).
“Kami menyalurkan bantuan program sosial Rp7,9 miliar itu, termasuk saldo tahun sebelumnya,” ujar Wawan.
Sementara itu, Omah (75), warga Rangkasbitung, mengaku bersyukur setelah menerima bantuan berupa beras 25 kilogram, lauk pauk, dan uang tunai dari Baznas Lebak.
Menurutnya, bantuan tersebut sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
“Kami tidak menduga ada yang membantu kebutuhan bahan pokok, padahal sejak beberapa hari terakhir ini kesulitan untuk memenuhi pangan keluarga,” katanya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
