“Harus dipelajari supaya pendistribusian MBG benar-benar tidak menemukan kendala agar penerima manfaat dapat menerima program dengan lancar dan aman," lanjutnya.
Asep juga menjelaskan apabila program MBG garapan Presiden Prabowo Subianto itu diterapkan di kawasan Baduy, maka akan dibutuhkan beberapa titik untuk membangun dapur khusus guna mempermudah proses distribusi. Langkah ini dianggap penting, mengingat permukiman Badui juga tersebar di berbagai kampung.
Di sisi lain, Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, mengaku masih belum mengetahui bagaimana bentuk pelaksanaannya secara teknis, termasuk kemungkinan pembangunan dapur khusus di beberapa titik.
Ia menyebutkan jika Program MBG tidak melanggar aturan adat dan tidak menimbulkan konflik sosial, maka masyarakat Baduy menerima program tersebut. Namun, jika sebaliknya maka Program MBG dapat menimbulkan masalah bagi masyarakat setempat.
“Kami tidak ada masalah program MBG jika satu sama dan satu rasa untuk masyarakat Badui, serta tidak juga bertentangan dengan adat dan tidak menimbulkan konflik," ujarnya.
Untuk itu, Asep berharap bisa melanjutkan pengkajian program MBG dengan berkoordinasi bersama pemerintah desa dan tokoh adat agar pelaksanaan program tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
