DPRD Banten Desak Disdik Evaluasi Jurusan SMK yang Tak Relevan dengan Industri

Nanda Carolinurlita
Komisi V DPRD Banten dorong penyelarasan kurikulum SMK dengan kebutuhan industri. (Foto: Ist)

LEBAK, iNewsLebak.id — Komisi V DPRD Banten mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Banten mempercepat evaluasi jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dinilai tidak lagi relevan dengan kebutuhan industri. Langkah ini dianggap penting untuk menekan angka pengangguran lulusan SMK dan meningkatkan kesiapan kerja siswa.

Ketua Komisi V DPRD Banten, Ananda Trianh Salichan, menegaskan perlunya penyelarasan kurikulum vokasi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Menurutnya, jurusan yang tidak memiliki daya serap tinggi harus segera diganti dengan program keahlian yang lebih dibutuhkan industri.

“Jurusan-jurusan yang sudah kurang relevan itu kalau bisa dihapuskan saja, diganti dengan jurusan yang sekarang menjadi primadona untuk penyerapan tenaga kerja lokal,” ujarnya di Serang, Kamis (27/11/2025)

Ananda menjelaskan, pihaknya telah meminta Dinas Pendidikan menyiapkan database lengkap terkait persentase penyerapan tenaga kerja dari setiap jurusan SMK. Data tersebut menjadi dasar untuk menentukan efektivitas jurusan dan rencana penghapusan atau perombakan kurikulum.

Ia mencontohkan salah satu jurusan yang mulai ditinggalkan, yakni jurusan perkantoran. Dalam banyak kasus, lulusan SMK kalah bersaing dengan pelamar dari jenjang pendidikan D3 atau S1. Kondisi ini membuat jurusan tersebut dinilai tak lagi relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Selain evaluasi jurusan, Komisi V menekankan pentingnya keterlibatan langsung industri dalam proses pembelajaran. Selama ini, kontribusi industri dinilai masih sebatas pemberian silabus tanpa menghadirkan tenaga pengajar profesional.

Aspirasi guru, kata Ananda, menunjukkan perlunya tenaga pengajar harian dari industri untuk memperkuat praktik siswa. 

“Selama ini industri hanya dimintai silabus, belum sampai mendatangkan tenaga pengajar,” katanya.

Menurutnya, pembelajaran langsung dari praktisi industri akan meningkatkan kompetensi teknis siswa, terutama dalam jurusan berbasis keterampilan. Sektor teknologi informasi (TIK) disebut masih mendominasi kebutuhan tenaga kerja dan menjadi jurusan dengan permintaan tertinggi.

Komisi V berharap percepatan evaluasi jurusan dan kolaborasi industri dapat memperbaiki kualitas pendidikan vokasi di Banten. Langkah ini juga diharapkan mampu meningkatkan serapan lulusan SMK oleh industri dan memperkuat daya saing tenaga kerja lokal.

Editor : Imam Rachmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network