Perubahan Kawasan Terbangun Sering Diabaikan
Perubahan kawasan juga berperan besar dalam pembentukan banjir. Permukaan keras seperti jalan, bangunan, dan kawasan industri membuat air bergerak lebih cepat menuju sungai tanpa sempat tertahan. Limpasan dari wilayah ini dapat memicu lonjakan debit air secara mendadak.
Namun, faktor kawasan terbangun sering berdiri di luar narasi deforestasi. Ketika perhatian hanya tertuju pada hilangnya hutan, kontribusi limpasan dari wilayah terbangun kerap luput dibahas. Padahal, dalam banyak kasus, dampaknya bahkan lebih terasa dibanding hilangnya tutupan hutan.
Hubungan Banjir dan Deforestasi Disederhanakan Tanpa Konteks
Penjelasan tentang banjir sering berhenti pada jawaban hitam dan putih. Pendekatan ini mengabaikan perbedaan kondisi tanah, jenis hutan, dan tahap perubahan lahan. Padahal, efek deforestasi tidak seragam di setiap tempat.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
