LEBAK, iNewsLebak.id — Hubungan antara banjir dan deforestasi sering dipahami secara linier. Hilangnya hutan kerap dianggap otomatis memicu banjir. Cara baca ini terlihat masuk akal, tetapi menyederhanakan kenyataan. Banjir bukan hasil satu sebab tunggal, melainkan pertemuan banyak proses alam dan aktivitas manusia yang bekerja bersamaan. Ketika deforestasi diposisikan sebagai satu-satunya variabel, kompleksitas tersebut justru hilang dari penjelasan.
Hutan Dianggap Selalu Bekerja Seperti Spons Raksasa
Hutan kerap dibayangkan mampu menyerap air tanpa batas. Gambaran ini membuat hutan seolah dapat mencegah semua jenis banjir. Padahal, tanah memiliki kapasitas simpan air yang terbatas. Ketika kapasitas tersebut terlampaui, air akan tetap mengalir ke permukaan.
Pada hujan yang sangat deras dan berlangsung lama, tanah akan jenuh. Dalam kondisi ini, keberadaan hutan tidak serta-merta menghentikan limpasan. Banjir yang terjadi bukan kegagalan hutan, melainkan batas alami sistem tanah. Menganggap hutan selalu mampu menahan air justru menyesatkan cara memahami banjir.
Dampak Deforestasi Disamakan di Semua Skala Wilayah
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
