LEBAK, iNewsLebak.id – Harga beras jenis medium di produsen beras atau rice mill di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten sudah mencapai Rp11.000 per kilogram.
Menurut pemilik salah satu rice mill di Desa Bejod, Jana, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun.
Karena keterbatasan modal dan supplai barang, Jana yang biasanya memproduksi beras 10 ton per hari kini hanya bisa memproduksi sekitar 5 ton saja.
“Modal terbatas karena kenaikan harga ini. Ditambah saat ini musim paceklik,” terang Jana, Sabtu (7/1/2023) siang.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan harga beras naik. Selain harga gabah naik, harga solar atau BBM juga jadi salah satu penyebabnya.
“Mesin giling padi kan pakai BBM (solar). Pas harga naik ya ikut berdampak pada kenaikan harga jual berasnya,” tambah Jana.
Jika dibandingkan dengan harga beras 5 bulan lalu, kata Jana, kenaikan diperkirakan lebih dari 20 persen.
“Sebelumnya per karung beras isi 25 kilogram saya jual Rp225 ribu, saat ini Rp275 ribu. Naiknya sudah Rp50 ribu,” ucapnya.
Jana menjual ke pengecer yang ada di wilayah terdekat, yakni Pasar Malingping dan Binuangeun.
Untuk itu, dirinya berharap pemerintah bisa melakukan upaya maksimal untuk menstabilkan harga beras. Tak hanya konsumen yang menjerit dengan kenaikan harga yang terjadi, tapi pemilik rice mill atau produsen juga merasakan dampak yang signifikan.
Editor : Sofi Mahalali