PANDEGLANG, iNewsLebak.id - Dibangunnya pemecah ombak (breakwater) oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten di Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, ternyata dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Lokasi breakwater tersebut kini jadi destinasi wisata baru yang ramai dikunjungi para penikmat pantai dan pemancing. Ribuan pengunjung memadati kawasan tersebut terutama pada hari-hari libur.
Dikatakan Tati (32), salah satu pedagang yang juga warga setempat, omset jualannya kini meningkat drastis karena ramainya pengunjung.
"Dengan adanya breakwater ini menambah penghasilan dari jualan kami. Banyak pengunjung yang berdatangan untuk sekedar rekreasi dan juga memancing," ujarnya. Sabtu (28/1/2023).
Ditanya kapan saat ramai pengunjung ke breakwater Cikeusik, Tati menjelaskan, "Kalau pengunjung itu ramainya pada sore hari hingga malam, apalagi pada malam Minggu dari luar wilayahpun berdatangan," terangnya.
Sementara itu, Sadi (38), penjaga parkir kendaraan di sekitar lokasi breakwater juga merasakan meningkatnya penghasilan karena ramainya pengunjung.
"Saya dengan tokoh pemuda dan masyarakat menginisiasi penyediaan lahan parkir non permanen, karena ini kan lahan milik DKP. Tujuannya agar pengunjung merasa aman saat berwisata di breakwater. Sedangkan untuk biaya parkir kami tidak mematok," jelas Sadi.
Untuk keamanan di wilayah breakwater, Sadi juga menjelaskan atas arahan kepala desa beberapa warga kerap melakukan patroli agar pengunjung merasa aman.
"Kami juga mengontrol para pengunjung breakwater guna memastikan tidak adanya yang membawa minuman keras dan berpacaran melebihi batas aturan. Dan ini juga atas arahan kepala desa," pungkasnya.
Tak bisa dipungkiri, breakwater di Desa Cikiruhwetan kini jadi destinasi wisata 'dadakan' yang memiliki daya tarik bagi para wisatawan. Warga lokal juga ikut merasakan dampak ekonomi dari ramainya pengunjung.
Perlu keseriusan dari pemerintah untuk bekerjasama dengan warga setempat untuk mengelola potensi wisata ini. Selain memajukan perokonomian warga, juga dapat menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Editor : Sofi Mahalali