Ditanya frekuensi keberangkatan kapal dalam sebulan, Usman mengatakan menginjak bulan Maret ini, geliat sewa kapal pancing baru meningkat lagi. Beberapa bulan terkahir banyak kapal sewa yang tak melaut karena cuaca buruk.
“Baru seminggu ini kapal bisa melayani jasa sewa, kemarin-kemarin cuaca ekstrem jadi penyewa kami reschedule menunggu cuaca kembali normal. Kalau normal sebulan empat kali berangkat,” tutur Usman.
Beban operasional kapal, dikatakan Usman tak bisa ditutup karena frekuensi penyewa yang tak menentu. Belum lagi biaya perawatan dan rekondisi kapal yang harus dilakukan setiap 5 tahun.
“Kami berharap pemerintah, Dinas Pariwisata membantu mempromosikan jasa layanan yang kami sediakan. Saat ini kami hanya mengandalkan para langganan saja. Tamu-tamu yang baru nyaris tidak ada,” pungkasnya.
Editor : U Suryana