“Standar Operasional Prosedur atau SOP perlu di-refresh dan di-reminder lagi kepada semua karyawan. Peran pengawas internal juga jangan hanya ada ketika pada saat akreditasi saja. Harusnya bisa melakukan pengawasan melekat dan terus menerus,” tegas Agus.
Senada dengan Agus, Robby Teguh, yang juga aktivis Lebak Selatan, mendorong RSUD Malingping untuk segera melakukan pembenahan di pelayanan medis, terutama mendesak Dinkes Banten untuk segera melakukan rekrutmen dokter spesialis.
“Keterbatasan pelayanan salah satunya karena keterbatasan dokter, susah merekrut tenaga dokter karena lokasinya yang jauh. Malingping itu jaraknya hanya 170 kilometer dari Ibu Kota Jakarta, bukan wilayah terpencil seperti Papua atau NTT. BKD ataupun Dinkes harus intens komunikasi untuk merekrut dokter,” desak Robby.
Sementara itu, Plh Direktur RSUD Malingping, H Nasrudin, yang juga hadir saat audiensi berlangsung, menerima semua masukan yang dilayangan aliansi. Pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi internal baik di sektor pelayanan maupun pengawasan.
“Terima kasih atas semua masukan ataupun koreksi kepada kami. Kami akan melakukan evaluasi ke dalam. Kami tetap berkomitmen memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Keterbatasan yang ada kami akui, semoga dengan akan beroperasinya RSUD Cilograng, kepadatan disini akan bisa terurai,” pungkas Nasrudin.
Editor : U Suryana