LEBAK, iNewsLebak.id - Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) mengaku ironis dengan robohnya monumen atau tugu Romusha di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, yang tidak adanya kepastian dari pemerintah guna memperbaiki atau membangun kembali monumen bersejarah tersebut.
Padahal diketahui tugu Romusha roboh sekitar bulan Januari 2024 lalu, artinya sudah setengah tahun tidak adanya perhatian pemerintah untuk memperbaiki monumen tersebut agar tetap berdiri kokoh.
Disebut-sebut masyarakat sekitar. Tugu Romusha dibangun oleh seorang pahlawan revolusi kemerdekaan Ibrahim Datuk Tan Malaka atau Iljas Husen nama samarannya di tahun 1946.
Tugu Romusha ini memiliki tinggi sekitar 3 meter, sebagai simbol untuk mengenang para pekerja paksa (Romusha). Para pekerja berguguran diakibatkan oleh penyakit malaria dan kelaparan parah pada masa pendudukan Jepang.
Sekretaris I bidang Pengkaderan dan Pengembangan Organisasi Coordinator Center Ikatan Mahasiswa Cilangkahan, M Supyan Syaori menyayangkan imbas tidak adanya upaya sama sekali dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten untuk sekedar memperbaiki monumen atau tugu Romusha agar kembali kokoh seperti sedia kala.
Editor : U Suryana