Ini Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan, Waspadai Sejak Dini!

Karena tubuh kehilangan banyak cairan akibat sering buang air kecil, penderita diabetes biasanya merasakan haus yang berlebihan. Mereka lebih sering minum untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi.
Meski banyak makan, penderita diabetes tetap merasa lapar. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat menggunakan glukosa secara efektif sebagai sumber energi, sehingga sel-sel tubuh tetap merasa kekurangan energi.
Meskipun pola makan tidak berubah atau bahkan meningkat, penderita diabetes bisa mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba. Hal ini terjadi karena tubuh mulai membakar lemak dan otot sebagai sumber energi akibat ketidakmampuan menggunakan glukosa.
Gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak saraf, terutama di tangan dan kaki. Penderita diabetes sering mengalami kesemutan, mati rasa, atau bahkan rasa nyeri di area tersebut.
Kadar gula yang tinggi dalam darah dan urine bisa menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur, terutama di area genital. Oleh karena itu, penderita diabetes terutama wanita, lebih rentan mengalami gatal dan infeksi jamur di area tersebut.
Diabetes dapat mengganggu sirkulasi darah dan sistem kekebalan tubuh, sehingga luka kecil sekalipun bisa memakan waktu lebih lama untuk sembuh. Luka yang sulit kering atau sering mengalami infeksi adalah tanda yang harus diwaspadai.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak, sehingga penglihatan menjadi buram atau tidak fokus. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti retinopati diabetik yang berisiko menyebabkan kebutaan.
Penderita diabetes sering merasa cepat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan gula darah yang membuat tubuh kekurangan energi.
Jika Anda mengalami beberapa gejala awal diabetes di atas, segera lakukan pemeriksaan kadar gula darah dan konsultasikan dengan dokter.
Deteksi dini dan pengelolaan diabetes yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Editor : Imam Rachmawan