Mengenal IHSG dan Kenapa Sangat Berpengaruh Dengan Perekonomian Indonesia

IHSG pertama kali diluncurkan pada tanggal 1 April 1983, berfungsi sebagai indikator yang mencerminkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada tahun 2007, BEJ bergabung dengan Bursa Efek Surabaya (BES) membentuk Bursa Efek Indonesia, yang kini menjadi pusat perdagangan saham nasional.
Bagi para investor, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki peran krusial dalam membantu mereka menentukan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi saham, baik itu membeli, menjual, atau menahan kepemilikan saham.
Kenaikan IHSG menandakan bahwa mayoritas harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengalami peningkatan, yang mengindikasikan kondisi pasar yang kuat. Sebaliknya, penurunan IHSG menandakan bahwa banyak saham mengalami penurunan harga, yang dapat menjadi peluang untuk membeli saham dengan harga yang lebih terjangkau atau sebagai sinyal untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
Kondisi ekonomi secara keseluruhan suatu negara memiliki dampak yang signifikan terhadap pergerakan IHSG. Beberapa faktor ekonomi utama yang dapat memicu penurunan tajam IHSG meliputi peningkatan inflasi, fluktuasi nilai tukar rupiah, perubahan kebijakan pemerintah, dan perubahan tingkat suku bunga.
Ketika inflasi mengalami peningkatan yang signifikan, daya beli masyarakat mengalami penurunan, yang berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan. Akibatnya, harga saham mengalami tekanan dan IHSG turut mengalami penurunan.
Editor : Imam Rachmawan