Jangan Salah Simpan! Begini 5 Cara Menjaga Kesegaran Sayur dan Buah agar Tak Cepat Busuk
LEBAK, iNewsLebak.id – Banyak orang sering merasa heran mengapa sayur dan buah yang baru dibeli di pasar cepat sekali layu atau membusuk, padahal sudah disimpan di lemari pendingin. Kebiasaan menyimpan bahan makanan tanpa memperhatikan cara yang benar bisa jadi penyebab utamanya. Di tengah rutinitas harian yang padat, menjaga kesegaran bahan makanan kerap diabaikan, padahal hal ini berpengaruh besar terhadap kualitas gizi dan cita rasa makanan yang dikonsumsi keluarga.
Setiap jenis bahan makanan memiliki karakteristik berbeda. Ada buah yang tidak tahan dingin, ada pula sayur yang justru membutuhkan suhu lembap agar tetap segar. Karena itu, mengetahui cara penyimpanan yang tepat adalah langkah sederhana namun penting untuk dilakukan di rumah. Selain membuat bahan makanan lebih awet, hal ini juga dapat membantu menghemat pengeluaran dan mengurangi limbah makanan yang terbuang sia-sia.
Berikut lima cara menjaga kesegaran sayur dan buah agar tidak cepat busuk:
Kebanyakan orang beranggapan bahwa mencuci buah dan sayur segera setelah dibeli merupakan hal yang benar. Padahal, langkah ini justru bisa mempercepat proses pembusukan. Air yang menempel pada permukaan bahan makanan dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, terutama jika tidak segera dikeringkan dengan benar.
Langkah terbaik adalah menyimpan buah dan sayur dalam kondisi kering. Jika ingin mencucinya, sebaiknya lakukan sesaat sebelum dikonsumsi atau diolah. Namun, untuk sayuran yang mengandung banyak tanah seperti bayam atau kangkung, bisa dicuci cepat kemudian dikeringkan dengan tisu dapur atau spinner sebelum disimpan dalam wadah tertutup.
Kelembapan merupakan musuh utama kesegaran sayur. Untuk menjaga sayur berdaun tetap segar, gunakan wadah tertutup rapat yang dilengkapi tisu dapur di bagian bawahnya. Tisu ini berfungsi menyerap kelembapan berlebih yang bisa membuat daun cepat layu.
Hindari menyimpan sayur dalam plastik bening yang rapat tanpa ventilasi, karena sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan pembusukan. Sementara untuk buah-buahan kecil seperti stroberi atau anggur, gunakan wadah berlubang agar udara tetap mengalir dan mencegah jamur tumbuh di permukaannya.
Beberapa buah seperti pisang, apel, dan alpukat menghasilkan gas etilen alami yang dapat mempercepat proses pematangan buah lain di sekitarnya. Jika disimpan bersamaan dengan jenis buah atau sayur lain, gas ini bisa membuat bahan cepat lembek, menghitam, atau busuk.
Oleh karena itu, pisahkan buah-buahan yang menghasilkan gas etilen dari bahan lainnya. Simpan pisang dan apel di suhu ruang, bukan di dalam kulkas. Sementara buah seperti jeruk, jambu, dan semangka dapat disimpan di lemari pendingin agar kesegarannya lebih tahan lama.
Tak banyak yang tahu bahwa setiap bagian kulkas memiliki suhu yang berbeda. Laci bagian bawah (crisper) biasanya memiliki tingkat kelembapan lebih tinggi, cocok untuk sayuran berdaun seperti selada, kol, dan sawi. Sementara rak tengah lebih ideal untuk buah-buahan dan makanan matang.
Suhu ideal untuk menyimpan bahan segar berada di kisaran 5–10 derajat Celcius. Jangan menumpuk bahan terlalu banyak agar udara bisa bersirkulasi dengan baik. Menumpuk bahan bukan hanya membuat udara tidak merata, tapi juga meningkatkan risiko tumbuhnya jamur akibat kelembapan yang terperangkap.
Menyimpan terlalu banyak bahan makanan sekaligus sering kali membuat sebagian tidak terpakai hingga akhirnya busuk. Sebaiknya, belilah sayur dan buah secukupnya untuk kebutuhan beberapa hari saja. Selain menjaga kesegaran, cara ini juga membantu mengatur pola konsumsi rumah tangga agar lebih efisien.
Catat tanggal pembelian dan perhatikan masa simpan tiap bahan. Misalnya, sayuran hijau umumnya hanya bertahan 3–5 hari di kulkas, sementara buah seperti apel dan jeruk bisa bertahan hingga dua minggu. Dengan perencanaan yang baik, bahan makanan tidak hanya lebih segar, tapi juga tidak terbuang sia-sia.
Editor : Imam Rachmawan