“Jika masih saja ada oknum yang mengarahkan KPM untuk menggesek di satu agen, atau tetap nekat mamaketkan sembako dan mengarahkan KPM untuk membelinya, saya tak segan-segan akan laporkan oknum-oknum tersebut ke APH,” tegas Musa.
Apalagi, kata Musa, hingga saat ini masih banyak KPM yang tidak biasa menggunakan ATM atau KKS. Dengan alasan itu, para oknum tetap saja bermain dengan cara mengumpulkan kartu dan meminta nomor PIN dari para KPM.
“ATM atau KKS dikumpulkan, PIN nya diminta. Setelah digesek dikasih uang tunai, dengan potongan-potongan. Alasannya biaya admin lah, ongkos bensin lah. Malahan hari ini ada yang WA ke saya, dari Rp600 ribu yang didapat KPM, dipotong Rp50 ribu,” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam RDP dengan Kemensos beberapa waktu lalu, Komisi VIII DPR RI memberikan rekomendasi penyaluran bansos dilakukan dengan cara tunai. Hal ini terkait banyaknya penyimpangan saat penyaluran BPNT.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait