Kepala Desa Muara, H. Ujang Hadi, S.IP., menyatakan bahwa kondisi ini sangat mempengaruhi kehidupan warganya yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Desa Muara yang terletak di dataran rendah dekat pesisir Samudra Hindia memiliki sumber air yang telah terkontaminasi oleh air laut, sehingga menyebabkan air yang tersedia menjadi asin dan tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Air di empat RT ini sudah tidak bisa dipergunakan lagi, baik untuk memasak, mandi, apalagi untuk diminum. Rasanya asin dan tidak layak konsumsi. Kami sangat membutuhkan bantuan untuk pengadaan sarana air bersih,” ungkap H. Ujang Hadi.
Desa Muara memiliki penduduk sebanyak 12.654 jiwa yang terbagi dalam 4.100 kepala keluarga (KK). Dari 27 RT yang ada di desa ini, empat RT yang terletak di wilayah Karang Malang, Karangkencana, dan Karanganyar mengalami kesulitan paling parah. Warga di wilayah tersebut sangat bergantung pada mata air lokal yang sayangnya telah terkontaminasi oleh intrusi air laut.
Ketua RT Kampung Karangkencana, Bopong Sumarta, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga Binuangeun, rekan-rekan wartawan, ormas dan para relawan TAGANA dan pihak lainya atas bantuan dan dedikasi dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait