Tak hanya itu, KPM juga mengaku seringkali potongan atau biaya admin yang dibebani ke KPM dianggap tidak wajar dan memberatkan, “Biaya adminnya lumayan Rp20 ribu. Belum lagi mau tidak mau ngasih petugas yang ngambil kartu dan mengantarkan uang ke rumah,” tambahnya.
Hasil penelusuruan tim iNewsLebak, bahkan di salah satu agen, KPM bahkan mendapat potongan hingga Rp50 ribu, dari nomimal Rp1 juta bansos yang dicairkannya pada Rabu (8/3/2023) siang.
Di lain hal, ditanya soal kebijakan Kementerian Sosial yang membebaskan KPM mau mencairkan bantuan dimanapun, KPM mengatakan mengapresiasi kebijakan Kemensos tersebut.
“Senang lah kalau kami bebas mau mengambil dimanapun, kalau di ATM langsung kan ga kena potongan. Lagi pula kalau kartunya dipegang petugas, kami tidak tahu berapa saldo yang ada di rekening. Tahunya dikasih uang saja tunai,” tegasnya.
Sementara itu, saat diminta tanggapan soal banyaknya KPM yang tidak tahu nomor PIN KKS atau ATM bansos mereka, anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah mengaku sangat prihatin dengan praktik yang seakan mengakal-akali penerima bansos atau fakir miskin.
“Sangat memilukan, masih saja terjadi cara-cara yang tak pantas dilakukan, apalagi kepada orang susah atau fakir miskin. Malahan saya dapat informasi, di Banten ada puluhan ribu KPM yang sampai saat ini tidak tahu nomor PIN ATM atau KKS mereka,” kata Musa, Rabu (8/3/2023) malam.
Editor : U Suryana