“Fenomena alam, dulu saya belajar di sekolah, masuk bulan yang berakhiran ‘ber, ber, ber’. Setahun kan ada dua musim, kemarau dan penghujan,” celoteh salah satu perwakilan pabrik, dalam video.
Pada, Minggu (15/10) sore, warga kembali mengeluh adanya kabut yang semakin tebal. Medsos kembali dibanjiri komentar dan juga keluhan. Usut punya usut, kabut debu tebal disebabkan adanya kerusakan blower di dermaga pelabuhan.
“Ada trouble di pelabuhan. Blower penghisap debu semen rusak dan masih diperbaiki. Saya sudah minta perusahaan mempercepat perbaikan. Dengan Pak Prima PT Cemindo Gemilang,” jelas Camat Bayah, Dadan Juanda, Senin (16/10) siang.
Dadan mengaku sudah lapor ke Bupati, “Saya sudah lapor Ibu Bupati. Dan meminta pihak pabrik membuat skenario dan solusi alternatif penanganan debu, misal pakai terpal,” tambah Dadan.
Redaksi mencoba melakukan konfirmasi kepada PT Cemindo Gemilang, namun hingga berita ini diturunkan belum membuahkan hasil. Tindakan cepat dan solutif dari pabrik penghasil 13,9 juta ton semen per tahun ini, sangat ditunggu warga.
Editor : U Suryana