Benar atau Tidak: Apakah Tidur Membatalkan Wudhu?

2. Imam Maliki
Berpendapat bahwa tidur dapat membatalkan wudhu jika dilakukan dengan hadas. Jika seseorang tidur nyenyak meski sebentar, maka wudhunya batal. Namun, jika tidak nyenyak meski lama, wudhunya tidak batal. Batasan nyenyak adalah ketika seseorang tidur dengan nyaman, tanpa mendengar suara apapun.
3. Imam Syafi'i
Imam Syafi'i sependapat dengan Imam Hanafi. Menurutnya, umat Muslim yang tidur tidak merapatkan pantatnya ke tempat duduk atau lantai dianggap tidak membatalkan wudhu. Namun jika tidur dalam posisi miring, bersandar, atau tengkurap justru dapat membatalkan wudhu.
Sebab, ketika merapatkan pantatnya ke tempat duduk, seorang Muslim berpotensi mengeluarkan sesuatu yang bisa membatalkan wudhu, seperti kentut.
Editor : Imam Rachmawan