get app
inews
Aa Text
Read Next : Stok Beras di Lebak dan Pandeglang Capai 20.000 Ton, Bulog Pastikan Aman hingga Akhir 2025

Asap Dapur yang Padam dan Rindu Ribuan Siswa di Cihara akan MBG

Selasa, 14 Oktober 2025 | 17:21 WIB
header img
Dokumentasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Al-Ahkam Cihara saat membagikan program MBG kepada siswa-siswi SD di Kabupaten Lebak. (Foto: Imam Rachmawan/iNews Lebak)

LEBAK, iNewsLebak.id - Tak ada lagi aroma nasi hangat dan lauk bergizi yang mengepul dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Al-Ahkam Cihara. Sejak Senin, 6 Oktober 2025, dapur itu berhenti beroperasi.

Panci-panci besar kini terdiam. Sendok-sendok tak lagi beradu. Suara riuh anak-anak yang biasanya menanti makan siang mereka kini berganti dengan sepi.

Namun, rindu justru semakin membuncah. Dari ruang-ruang kelas, dari halaman sekolah, bahkan dari kolom komentar di media sosial, satu pertanyaan terus berulang: “Kapan MBG kembali?”

Kepala SPPG Al-Ahkam Cihara, Usep Deri, mengakui pertanyaan itu datang hampir setiap hari. Dari guru, siswa, hingga para orang tua yang merasakan manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Respon masyarakat luar biasa. Banyak yang menanyakan kapan dapur kembali beroperasi. Ada juga yang menulis kerinduannya di media sosial. Itu tanda kalau program ini benar-benar hidup di hati mereka,” tutur Usep dengan nada haru, Selasa (15/10/2025).

Program makan bergizi yang digagas Presiden ini memang telah membawa banyak perubahan. Di Cihara, ribuan anak sekolah tak hanya mendapat asupan makanan sehat, tapi juga semangat baru untuk belajar. Kini, mereka harus menunggu, sementara anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum juga turun.

“Kami ingin segera kembali memasak, tapi belum bisa. Dana operasional dari BGN belum cair, jadi produksi belum bisa jalan,” jelas Usep.

Meski begitu, pihaknya telah menyampaikan informasi penghentian sementara produksi kepada semua penerima manfaat. Baik langsung di lapangan, maupun melalui grup WhatsApp.

“Alhamdulillah, para kepala sekolah, bidan desa, dan kader posyandu memahami situasi kami. Mereka tahu kami bukan berhenti, tapi sedang menunggu waktu untuk kembali bergerak,” katanya.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut