Stasiun Rangkasbitung: Saksi Seabad Perjalanan Warga Banten

Letaknya yang strategis di pusat kota membuat stasiun selalu ramai. Dari pagi hingga malam, aktivitas di sini menggambarkan dinamika kehidupan warga Rangkasbitung yang terus bergerak.
Transformasi & Penurunan Jalur Lama
Seiring perkembangan transportasi darat dan munculnya moda lain (bus, angkutan jalan), jalur-rute kereta yang dulunya ramai mulai mengalami penurunan.
Jalur Rangkasbitung–Labuan sempat aktif hingga sekitar tahun 1984, lalu ditutup karena kalah bersaing.
Era lokomotif uap resmi berakhir di Indonesia pada tahun 1984, dan depo lokomotif uap di Rangkasbitung dipensiunkan.
Dengan hadirnya KRL (Kereta Rel Listrik), jalur listrik antara Maja dan Rangkasbitung mulai dibangun sejak 2015, dan layanan KRL Tanah Abang–Rangkasbitung baru diresmikan 1 April 2017.
Editor : Imam Rachmawan