Saat ditemui Rabu (5/4/2023) siang di bengkel kayu miliknya, ia mengaku kebanjiran pesanan jelang hari raya Idul Fitri. Bahkan sejak memasuki bulan puasa Joni tak lagi menerima order. Keterbatasan tenaga kerja jadi kendala utama.
“Saya dibantu empat orang di bengkel, kapasitas produksi dalam sebulan maksimal 3 set untuk ukuran 10 meter. Terkendala tenaga kerja, disini anak-anak muda lebih banyak memilih untuk merantau atau bekerja di bidang lainnya,” ungkap pemilik akun instagram @javafurniture81 ini.
Padahal, kata Joni, ia siap untuk melatih anak muda sekitar keterampilan dalam menggeluti dunia perkayuan. Karena peluang usaha tersebut lumayan menjanjikan dari segi keuntungan, mengingat kebutuhan pasar yang terus meningkat.
Dalam sebulan, omzet bengkel kayu miliknya tak kurang dari Rp70 juta. Pesanan tak hanya datang dari kecamatan sekitar, namun hingga Kabupaten Pandeglang dan Serang. Joni mengaku memasarkan produknya lewat media sosial.
“Saat ini bisa dikatakan hanya saya yang menggeluti usaha woodcraft di wilayah Lebak selatan. Masih jarang yang menggeluti usaha seperti ini. Mudah-mudahan saya bisa terus berkarya dan melatih anak-anak muda agar bisa mandiri secara ekonomi,” pungkasnya.
Editor : U Suryana