Purwanto juga mengatakan, keberadaan komunitas tersebut agar diterima di tengah-tengah masyarakat, apalagi adanya korban bayi yang baru berumur dua bulan diterkam monyet sehingga dilarikan ke rumah sakit.
"Pada tahun 2023 di Desa Parungsari satu bayi menjadi korban keganasan monyet, bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit, dan kami juga pernah bersama komunitas lain dari Bediler, mencari keberadaan hewan tersebut, sampai tidak ketemu, dan sekarang ada korban lagi, bahkan dari informasi keluarga korban, bayi tersebut masih di rumah sakit. Kami bersama rekan-rekan Compas dan dibantu warga masih mencari keberadaan monyet tersebut," ucapnya.
Akibat serangan monyet liar, bayi tersebut mengalami luka robek pada bagian perut. Bayi yang jadi korban monyet liar adalah anak dari pasangan suami istri bernama Munasir dan Siti Aisyah, warga Kampung Bunut Hilir RT 001 RW 001, Desa Parungpanjang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.
Alimistri selaku paman korban menuturkan, pada saat ia lagi mandi mendengar suara tangisan bayi dan mendengar suara gaduh.
"Pada saat itu ayah si bayi lagi menjemur padi hasil kerja, dan bayi itu lagi tidur di dipan pinggiran rumah, pas menangis saya langsung bergegas keluar, dan terlihat si bayi sudah ada di tanah, dengan luka gigitan monyet, untuk luka si bayi tiga lubang gigitan dan di perut luka bekas cakaran," tuturnya.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait