BANTEN, iNewsLebak.id - Sejumlah massa aksi yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa dan Alumni (GAMA) Universitas Mathla'ul Anwar (UNMA) Banten, berencana menggelar aksi unjuk rasa di Halaman Gedung Polda Banten. Tercatat di selebaran pamflet seruan aksi damai, kegiatan itu bakal dilaksanakan pada Kamis 16 Mei 2024 mendatang.
Diketahui, aksi unjuk rasa tersebut merupakan buntut dari kekecewaan mahasiswa dan para alumni lantaran diduga terjadi korupsi program KIP dan Pungli di sejumlah fakultas di lingkungan UNMA Banten.
Mereka menyayangkan lembaga pendidikan tersebut dikotori dengan aksi yang melanggar peraturan.
Karenanya, unjuk rasa yang rencananya bakal dilaksanakan minggu depan itu merupakan dukungan sekaligus mendesak agar pihak kepolisian segera menangani dan mengungkap kasus dugaan korupsi KIP.
"Kasus korupsi KIP di UNMA ini bukan pertama kali, jika tetap dibiarkan, kegiatan kotor seperti ini akan terus berlanjut dan mencederai lembaga pendidikan khususnya di UNMA Banten, maka kami mendesak agar kepolisian Polda Banten dapat mengungkap dan menetapkan tersangka," ungkap Korlap aksi, Firman Habibi, kepada awak media, Sabtu (11/5/2024).
Firman menuturkan, sebelumnya dugaan kasus KIP di UNMA telah dilaporkan ke Mapolres Pandeglang, namun kabar menyebut saat ini penanganannya sudah dilimpahkan ke Polda Banten.
Mahasiswa yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) di Fakultas Hukum dan Sosial (FHS) UNMA Banten ini, berharap agar Aparat Penegak Huku (APH) dapat serius menangani kasus dugaan penyelewengan uang negara tersebut.
Ditanya terkait jumlah massa yang akan hadir dalam aksi demontrasi itu, Firman tidak menjelaskan secara gamblang.
Akan tetapi kata Firman, meskipun jumlah peserta aksi tidak banyak, pihaknya tidak akan berhenti sampai ada penetapan tersangka terhadap pelaku dugaan korupsi.
Firman menegaskan agar semua pihak tidak main-main dengan program yang sudah digelontorkan pemerintah untuk membantu mahasiswa tidak mampu.
Dia juga mengatakan, semua mahasiswa penerima manfaat program KIP pasti mendukung gerakan yang dilakukan oleh pihaknya, meskipun dukungan tersebut tidak secara langsung.
"Gerakan kami ini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk menumpas kasus-kasus yang ada di UNMA, dan gerakan ini pasti penerima manfaat pun mendukungnya namun mereka tidak berani bersuara, dan gerakan ini juga merupakan bentuk rasa cinta kami terhadap UNMA agar bersih dari oknum-oknum yang ingin memperkaya diri di lingkungan universitas," paparnya.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait