Selain evaluasi jurusan, Komisi V menekankan pentingnya keterlibatan langsung industri dalam proses pembelajaran. Selama ini, kontribusi industri dinilai masih sebatas pemberian silabus tanpa menghadirkan tenaga pengajar profesional.
Aspirasi guru, kata Ananda, menunjukkan perlunya tenaga pengajar harian dari industri untuk memperkuat praktik siswa.
“Selama ini industri hanya dimintai silabus, belum sampai mendatangkan tenaga pengajar,” katanya.
Menurutnya, pembelajaran langsung dari praktisi industri akan meningkatkan kompetensi teknis siswa, terutama dalam jurusan berbasis keterampilan. Sektor teknologi informasi (TIK) disebut masih mendominasi kebutuhan tenaga kerja dan menjadi jurusan dengan permintaan tertinggi.
Komisi V berharap percepatan evaluasi jurusan dan kolaborasi industri dapat memperbaiki kualitas pendidikan vokasi di Banten. Langkah ini juga diharapkan mampu meningkatkan serapan lulusan SMK oleh industri dan memperkuat daya saing tenaga kerja lokal.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
