Apalagi bila diakumulasi biaya Pilkada serentak se Indonesia. Pastinya pembiayaan untuk itu amat sangat besar. Dari aspek ini, maka ada benarnya bila Presiden RI Prabowo menyatakan bahwa penyelenggaraan Pilkada untuk memilih calon Kepala Daerah itu begitu mahal.
Itu baru biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sementara biaya yang dikeluarkan oleh peserta Pilkada juga tidak kecil. Apalagi bila diwarnai oleh praktik politik uang. Biaya untuk perhelatan ini semakin besar.
Namun perlu diingat bahwa dengan adanya perhelatan Pilkada yang dilakukan secara langsung ini, juga berdampak terhadap pergerakan ekonomi masyarakat. Ada begitu banyak masyarakat memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dari penyelenggaraan pesta demokrasi ini.
Biaya yang begitu mahal untuk menggelar Pilkada juga sebanding dengan peluang masyarakat dalam mendapatkan penghasilan. Mereka mulai dari pelaku UMKM hingga perusahaan besar yang melibatkan banyak tenaga kerja.
Hajat Pilkada dengan sistem langsung dipilih oleh rakyat bisa menggerakkan roda ekonomi, sekaligus menjadi media bagi begitu banyak orang untuk mendapatkan penghasilan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Editor : U Suryana