Pemkab Lebak Dorong Pertanian Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan

LEBAK, iNewsLebak.id – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, terus memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan daerah. Fokus tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedesaan.
Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Lebak, Widy Ferdian, menjelaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran penting dalam menopang perekonomian masyarakat.
“Kami optimistis sektor pertanian itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Widy Ferdian, kepada wartawan, Minggu (12/10/2025).
Menurutnya, Pemkab Lebak berkomitmen menjadikan pertanian sebagai basis pembangunan jangka panjang karena kontribusinya mencapai 27,69 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Langkah itu juga mendukung arah pembangunan hijau yang memperhatikan keseimbangan antara produksi dan kelestarian lingkungan.
Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki, mengatakan, pembangunan daerah diarahkan untuk memperkuat sektor-sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
“Kami berharap ke depan sektor pertanian semakin tumbuh dan mampu meningkatkan pendapatan petani,” kata Hasbi.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah menyiapkan berbagai program berkelanjutan, antara lain rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan jalan usaha tani, bantuan sarana produksi dan prasarana pertanian, serta pembinaan kelompok tani dan pelatihan budidaya ramah lingkungan.
Di sektor peternakan, bantuan benih domba diberikan kepada kelompok ternak rakyat, sedangkan di bidang perikanan, disiapkan bantuan benih ikan air tawar seperti lele, mas, dan nila serta alat tangkap dan perahu bagi nelayan tangkap.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menjelaskan bahwa daerahnya saat ini mengalami surplus produksi pangan yang cukup besar. Berdasarkan data periode Januari hingga September 2025, total produksi gabah di Kabupaten Lebak mencapai 701.899 ton atau setara dengan 368.540 ton beras setelah dikonversi.
Jumlah tersebut jauh melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat, sehingga ketersediaan beras di Lebak dipastikan aman untuk sekitar 20 bulan ke depan, bahkan hingga tahun 2027.
Selain memperkuat ketahanan pangan, surplus produksi ini juga menjadi dasar bagi Pemkab Lebak untuk mengembangkan konsep pertanian berkelanjutan yang memperhatikan keseimbangan ekologi dan pemberdayaan petani.
“Kami memiliki 70 anggota dengan lahan garapan seluas 150 hektare. Dengan panen setiap empat bulan sekali, petani mampu memperoleh keuntungan dan hidup lebih sejahtera,” ujar Ketua Gapoktan Desa Tambakbaya, Ruhiana.
Dengan arah kebijakan yang konsisten, Pemkab Lebak menargetkan sektor pertanian tidak hanya sebagai penopang ekonomi daerah, tetapi juga sebagai fondasi pembangunan hijau dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Editor : Imam Rachmawan