“Hampir semua anak-anak di dua kampung bersekolah di Bogor. Paling kalau ke Lebak itu cuma bikin KTP dan bayar pajak motor saja, selainnya kita perginya ke Bogor, karena jaraknya lebih dekat,” tambah Umama.
Warga mengaku merasa tidak dianggap oleh pemerintah daerah karena kurangnya perhatian terhadap kondisi kampung mereka. Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Lebak segera turun tangan memperbaiki infrastruktur dan memberikan perhatian yang layak, agar mereka tidak terus-menerus bergantung pada Bogor untuk keperluan sehari-hari.
“Sebetulnya kami sangat iri dengan kondisi di kampung kami seperti dianaktirikan oleh pemerintah setempat. Tengoklah warga Kampung Roke dan Kampung Pasir Goyang agar bisa melihat kampung kami,” tutupnya.
Kondisi ini menjadi potret nyata tantangan pembangunan di wilayah perbatasan, di mana akses dan pelayanan publik sering kali lebih dekat ke daerah tetangga daripada ke pusat pemerintahan sendiri.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait